dapatkah aku mengatasi rasa kesepian

dapatkah aku mengatasi rasa kesepian
aku bisa

Selasa, 02 Agustus 2011




Horizontal Scroll:      LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
  “PEMBUATAN PDA DAN PENUMBUHAN KAPANG”
 

















BIOLOGI 2011
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIMA
































                                                         




















BAB I
PENDAHULUAN
                                                                                       
A.LATAR BELAKANG     
     Banyaknya jenis mikroba yang ada di alam ini diantaranya bakteri,virus dan yang lainnya membuat manusia tidak bisa terhindar dari bakteri. Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media. Pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya suhu dan juga media tempat pertumbuhan yang mendukung pertumbuhan dari bakteri tertentu.

B.TUJUAN
  Tujuan dari praktikum ini adalah:
ü  Membuat media pertumbuhan bakteri
ü  Menentukan bakteri-bakteri yang bisa di tumbuhkan dalam media tersebut(kapang)
ü  Kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi selama pembiakan kapang tersebut.
                                                                                          

















                                       BAB II    
PEMBUATAN MEDIA NA DAN PENUMBUHAN KAPANG
A.PENGAMATAN     
     1.ALAT-ALAT DAN BAHAN
          Alat –alat yang digunakan untuk media NA :
ü  Cawan petri                                             - mangnetik spirar
ü  Autoklaf                                                 - batang pengaduk (spatula)
ü  Kater                                                      - tabung erlen meyer
ü  Konfor  listrik                                         - Klips
ü  Cling wrap                                               - Gelas ukur
ü  Panci                                                       - Timbangan listrik
ü  Oven                                                       - sendok
ü  Kertas aluminium
           Alat-alat yang digunakan untuk pembiakan kapang:                         
ü  Media PDA
ü  pipet
ü  Aluminium foil
ü  Cling wrap
ü  Incubator
        Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan PDA:
ü  Kentang potong dadu (500 gram)
ü  Agar-agar (swalow) 4 gram
ü  Glukosa
ü  Aquades
ü  Air ( untuk autoklaf)
          Bahan –bahan yang digunakan untuk pembiakan kapang:
ü  Nira aren
ü  Alcohol(untuk mencuci alat)










2. DASAR TEORI    
PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. Cara membuat PDA adalah mensuspensikan 39 g media dalam 1 liter air yang telah didestilasi. campur dan panaskan serta aduk. Didihkan selama 1 menit untuk melarutkan media secara sempurna. Sterilisasi pada suhu 121°C selama 15 menit. Dinginkan hingga suhu 40-45°C dan tuang dalam cawan petri dengan pH akhir 5,6+0,2.
Bahan-bahan media pertumbuhan                                        
1.Bahan dasar
Ø air (H2O) sebagai pelarut
Ø agar (dari rumput laut) yang berfungsi untuk pemadat media. Agar sulit didegradasi oleh mikroorganisme pada umumnya dan mencair pada suhu 45 oC.
Ø gelatin juga memiliki fungsi yang sama seperti agar. Gelatin adalah polimer asam amino yang diproduksi dari kolagen. Kekurangannnya adalah lebih banyak jenis mikroba yang mampu menguraikannya dibanding agar.
Ø Silica gel, yaitu bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya juga sebagai pemadat media. Silica gel khusus digunakan untuk memadatkan media bagi mikroorganisme autotrof obligat.
2. Nutrisi atau zat makanan                                  
Media harus mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk metabolisme sel yaitu berupa unsur makro seperti C, H, O, N, P; unsur mikro seperti Fe, Mg dan unsur pelikan/trace element.
Ø Sumber karbon dan energi yang dapat diperoleh berupa senyawa organik atau anorganik esuai dengan sifat mikrobanya. Jasad heterotrof memerlukan sumber karbon organik antara lain dari karbohidrat, lemak, protein dan asam organik.
Ø Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau senyawa bernitrogen lain. Sejumlah mikroba dapat menggunakan sumber N anorganik seperti urea.
Ø Vitamin-vitamin.
3. Bahan tambahan
Bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke medium dengan tujuan tertentu, misalnya phenol red (indikator asam basa) ditambahkan untuk indikator perubahan pH akibat produksi asam organik hasil metabolisme. Antibiotik ditambahkan untuk menghambat pertumbuhan mikroba non-target/kontaminan.
4. Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media
Ø Agar, agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan terbuat dari beberapa jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai pemadat (gelling) yang pertama kali digunakan oleh Fraw & Walther Hesse untuk membuat media. Jika dicampur dengan air dingin, agar tidak akan larut. Untuk melarutkannya harus diasuk dan dipanasi, pencairan dan pemadatan berkali-kali atau sterilisasi yang terlalu lama dapat menurunkan kekuatan agar, terutama pada pH yang asam


















3. LANGKAH KERJA       
     Langkah-langkah kerja untuk pembuatan media PDA adalah sebagai berikut :
ü  Siapkan semua alat dan bahan yang  akan dipakai
ü  Sebelum digunakan cawan petri terlebih dahulu dicuci dengan alcohol dan dimasukkan kedalam oven(± 2 jam sebelum praktikum dengan suhu ± 1000 c , yang digunakan 10 buah) untuk mencegah pertumbuhan mikroba lain.
ü  Kentang dipotong dadu (500 gram)
ü  Masukkan aquades ( 1 liter) kedalam panic bersama dengan potongan kentang dan direbus sampai air yang tersisa ± 200ml untuk mendapatkan sari dari kentang(lamanya perebusan kira-kira 1 jam)
ü  Masukkan air kedalam autoklaf sampai pada batas lempengan yang ada dalam autoklaf,kemudian pasang autoklaf untuk memanaskan air.
ü  Sementara menunggu sari kentang,timbang / ukur agar-agar dan glukosa yang akan digunakan,masing-masing 400gram.
ü  Masukkan/campur agar dan glukosa kedalam gelas ukur,aduk hingga tercampur dengan baik menggunakan spatula.
ü  Setelah siap, masukkan air(sari kentang) kedalam campuran agar dan glukosa tadi,aduk sampai tercampur dengan baik. Setelah itu masukkan klips kedalam larutan tadi(agar larutan bisa tercampur dengan baik) dan letakkan diatas magnetic stirar.
ü  Setelah itu masukkan/pindahkan larutan kedalam tabung erlen meyer(250ml),tutup mulut tabung menggunakan kertas aluminium dan lapis /tutupi lagi dengan cling wrap.
ü  Masukkan kedalam autoklaf (± 15 menit,15 PSI dengan suhu 2400c)
ü  Dinginkan larutan setelah dikeluarkan dari autoklaf selama ± 15 menit,setelah dingin tuang larutan kedalam cawan petri dan biarkan cairan sampai menjadi padat.
ü  Setelah padat tutp cawan dan bungkus dengan cling wrap,lapisi dengan alumunium foil dan masukkan kedalam kulkas/pendingin.
Langkah kerja untuk pembiakan kapang pada media PDA:
ü  Siapkan media PDA yang sudah dibuat
ü  Kemudian ambil pipet dan gelas ukur untuk diisi dengan nira aren(sebelum digunakan pipet dan gelas ukur dicuci dengan alcohol untuk mensterilkannya)
ü  Masukkan nira kedalam gelas ukur sebanyak yang diperlukan kemudian ambilah sebanyak 1 mili menggunakan pipet(atau jarum suntik) dan masukkan kedalam media. Lakukan hal yang sama pada semua media.
ü  Setelah itu bungkus / tutup media menggunakan cling wrap dan ditutup lagi menggunakan aluminium foil.
ü  Jika semua media sudah selesai dibungkus,masukkan media kedalam incubator dengan suhu tetap/suhu kamar.
ü  Amati perkembangan kapang setiap 1x24 jam.








                           
B.HASIL PENGAMATAN/PEKERJAAN SELAMA PEMBUATAN MEDIA(GAMBAR)
ü  Persiapan alat dan bahan
Rounded Rectangle:        Kentang Rounded Rectangle:        AquadesRounded Rectangle:      Cling wrap Rounded Rectangle:        Glukosa    

Rounded Rectangle:           PanciRounded Rectangle:      Agar-agarRounded Rectangle: Konfor listrikRounded Rectangle: Petri & kater   
Rounded Rectangle:             Clips Rounded Rectangle:       Autoklaf Rounded Rectangle:           Oven Rounded Rectangle: Tabung reaksiRounded Rectangle:          Konfor Rounded Rectangle:        Sendok                            











ü  Proses pembuatan
   


     
ü  Hasil
-untuk PDA
             










       -untuk pertumbuhan kapang
·         1x24 jam pertama
·         1x24 jam kedua
          


·         1x24 jam ketiga

·         Data terakhir
        





                               BAB III PEMBAHASAN     



Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Indra, 2008).
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya (Volk, dan Wheeler,1993).Akan tetapi yang terpenting medium harus mengandung nutrien yang merupakan substansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam air. Nutrien ini adalah degradasi dari nutrien dengan molekul yang kompleks. Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh (Label, 2008).
Untuk menelaah bakteri di dalam laboratorium , pertama- tama kita harus dapat menumbuhkan bakteri tersebut di dalam suatu biakan murni. Untuk melakukannya haruslah dimengerti jenis- jenis nutrient yang disyartakan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang mana dapat menyebabkan kondisi yang optimum bagi pertumbuhannya tersbut (Pelczar, 1986). Media adalah suatu substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh yang disesuaikan dengan lingkungan hidupnya.

Media kultur berdasarkan konsistensinya dibedakan atas tiga macam, yaitu:
a. Media cair (liquid medium) adalah medium berbentuk cair yang dapat digunakan untuk tujuan menumbuhkan atau membiakan mikroba, penelaah fermentasi, uji-uji lain
Contohnya : Nutrient Broth (NB), Lactose Broth (LB) dan kaldu sapi.
b.Media semi padat (semi solid medium), biasanya digunakan untuk uji mortalitas (pergerakan) mikroorganisme dan kemampuan fermentasi,
Contohnya : Agar dengan konsentrasi rendah 0,5%.
c.Media padat (solid medium) adalah medium yang berbentuk padat yang dapat digunakan untuk menumbuhkan mikroba dipermukaan sehingga membentuk koloni yang dapat dilihat, dihitung dan diisolasi.
Contohnya:  Nutrient Agar (NA), Plate Count Agar (PCA), Potato Dextrose Agar (PDA), gelatin, silika gel dan beberapa limbah pertanian berbentuk padat.
Adapun macam-macam media Pertumbuhan antara lain (Indra, 2008) :
1. Medium berdasarkan sifat fisik
Ø Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media menjadi padat.









Ø Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada media NfB (Nitrogen free Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan dibawah permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah hancur. Semisolid juga bertujuan untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh media.
Ø Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth).
2. Medium berdasarkan komposisi
Medium sintetik berguna sebagai medium dasar dalam penyelidikan macam-macam vitamin, asam amino dan lain. Dan juga untuk membedakan Aerobacter aerogenes dari escheria coli. Media yang hanya cocok untuk species-species tertentu dan tidak cocok untuk species yang lain disebut medium selektif.Dalam pembuatan media dapat digunakan 3 buah larutan peptone dengan pH 7,9 yang berfungsi untuk membantu pembiakan media. Larutan PCA (Potato Clostirel agar) dengan menggunakan media bakteri dan larutan PDA (Potato Dextrose Agar) dengan menggunakan tempe (kapang) dan tomat (Khamir). Pembuatan media ini harus dipersiapkan selama 2-3 minggu (Diliello, 2002).Pada pembuatan media untuk berbagai macam organisme harus menggunakan bahan yang mengandung banyak protein dangan berbagai konsentrasinya sehingga dapat menumbuhkan bakteri (Stanier, 2001).Komponen anorganik maupun organic merupakan substrat ataupun medium yang baik bagi kehidupan mikroorganisme. Mikroorganisme penghuni tanah merupakan campuran populasi dari protozoa (amoeba, flagllata, cilliata), bakteri (clostridium, rhizobium), alga (ganggang) seperti alga biru, hijau dan jamur terutama jamur bertingkat rendah seperti jamur lender, berbagai ragi, dan berbagai phyromycetes dan ascomycetes (Dwijoseputro, 1998).
Ø Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.
Ø Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti, misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail tentang komposisi senyawa penyusunnya.
Ø Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.
3. Medium berdasarkan tujuan
Ø Media untuk isolasi
Media ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba, misalnya Nutrient Broth, Blood Agar.
Ø Media selektif/penghambat
Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Contohnya adalah Luria Bertani medium yang ditambah Amphisilin untuk merangsang E.coli resisten antibotik dan menghambat kontaminan yang peka, Ampiciline. Salt broth yang ditambah NaCl 4% untuk membunuh Streptococcus agalactiae yang toleran terhadap garam.






Ø Media diperkaya (enrichment)
Media diperkaya adalah media yang mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah, serum, kuning telur. Media diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalam media ini tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembang biak, tetapi membutuhkan komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Bile Agar, Serum Agar, dll.
Ø Media untuk peremajaan kultur
Media umum atau spesifik yang digunakan untuk peremajaan kultur
Ø Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik.
Media ini digunakan unutk mendiagnosis atau menganalisis metabolisme suatu mikroba. Contohnya adalah Koser’s Citrate medium, yang digunakan untuk menguji kemampuan menggunakan asam sitrat sebagai sumber karbon.
Ø Media untuk karakterisasi bakteri
Media yang digunakan untuk mengetahui kemempuan spesifik suatu mikroba. Kadang-kadang indikator ditambahkan untuk menunjukkan adanya perubahan kimia. Contohnya adalah Nitrate Broth, Lactose Broth, Arginine Agar.
Ø Media diferensial
Media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari campurannya berdasar karakter spesifik yang ditunjukkan pada media diferensial, misalnya TSIA (Triple Sugar Iron Agar) yang mampu memilih Enterobacteria berdasarkan bentuk, warna, ukuran koloni dan perubahan warna media di sekeliling koloni.
Meskipun telah dijabarkan berbagai macam jenis dari medium, perlu diiingat bahwa tidak ada satupun perangkat kondisi yang memuaskan bagi kultivasi untuk semua bakteri di laboratorium. Bakteri amat beragam, baik dari persyaratan nutrisi maupun fisiknya. Beberapa berapa bakteri memiliki persyaratan nutrient yang sederhana, sedang yang lain memiliki persyaratan yang rumit. Karena alsan ini kondisi harus disesuaikan sedemikian rupa sehingga bisa menguntungkan bagi kelompok bakteri yang sedang ditelaah (Pelczar, 1986).
PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. Cara membuat PDA adalah mensuspensikan 39 g media dalam 1 liter air yang telah didestilasi. campur dan panaskan serta aduk. Didihkan selama 1 menit untuk melarutkan media secara sempurna. Sterilisasi pada suhu 121°C selama 15 menit. Dinginkan hingga suhu 40-45°C dan tuang dalam cawan petri dengan pH akhir 5,6+0,2.                            

Kapang (mould/filamentous fungi) merupakan mikroorganisme anggota Kingdom Fungi yang membentuk hifa (Carlile & Watkinson 1994). Kapang bukan merupakan kelompok taksonomi yang resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang tersebar ke dalam filum Glomeromycota, Ascomycota, dan Basidiomycota (Hibbett et al. 2007).
Carlile & Watkinson (1994) menyatakan bahwa jumlah spesies fungi yang telah teridentifikasi hingga tahun 1994 mencapai 70.000 spesies, dengan perkiraan penambahan 600 spesies Kapangsetiap tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 10.000 spesies merupakan kapang. Menurut Moncalvo (1997) dan Kuhn & Ghannoum (2003), sebagian besar spesies fungi terdapat di daerah tropis disebabkan karena kondisi iklim daerah torpis yang hangat dan lembab yang mendukung pertumbuhannya.






 Habitat kapang sangat beragam, namun pada umumnya kapang dapat tumbuh pada substrat yang mengandung sumber karbon organik (Carlile & Watkinson 1994).Kapang yang tumbuh dan mengkolonisasi bagian-bagian di dalam ruangan telah banyak diteliti. Kapang tersebut mudah dijumpai pada bagian-bagian ruangan yang lembab, seperti langit-langit bekas bocor, dinding yang dirembesi air, atau pada perabotan lembab yang jarang terkena sinar matahari. Genus kapang yang sering dijumpai tumbuh di dalam ruangan adalah Cladosporium, Penicillium, Alternaria, dan Aspergillus (Mazur et. al. 2006). Penelitian lain yang dilakukan oleh Brasel et al. (2005) menunjukkan bahwa kapang dari genus Stachybotrys juga ditemukan tumbuh di dalam ruangan. Kapang melakukan reproduksi dan penyebaran menggunakan spora. Spora kapang terdiri dari dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual (Carlile & Watkinson 1994). Menurut Champe et al. (1981) dan Carlile & Watkinson (1994), spora aseksual dihasilkan lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora seksual. Spora aseksual memiliki ukuran yang kecil (diameter 1 – 10 μm) dan ringan, sehingga penyebarannya umumnya secara pasif menggunakan aliran udara (Carlile & Watkinson 1994). Apabila spora tersebut terhirup oleh manusia dalam jumlah tertentu akan mengakibatkan gangguan kesehatan (Curtis et al. 2004). Gangguan kesehatan yang diakibatkan spora kapang terutama akan menyerang saluran pernapasan. Asma, alergi rinitis, dan sinusitis merupakan gangguan kesehatan yang paling umum dijumpai sebagai hasil kerja sistem imun tubuh yang menyerang spora yang terhirup (Curtis et al. 2004; Mazur et al. 2006). Penyakit lain adalah infeksi kapang pada saluran pernapasan, atau disebut mikosis. Salah satu penyakit mikosis yang umum adalah Aspergillosis, yaitu tumbuhnya kapang dari genus Aspergillus pada saluran pernapasan (Soubani & Chandrasekar 2002). Selain genus Aspergillus, beberapa spesies dari genus Curvularia dan Penicillium juga dapat menginfeksi saluran pernapasan dan menunjukkan gejala mirip seperti Aspergillosis (Mazur et al. 2006).
Pertumbuhan yeast yang tidak dikehendaki atau sebagai kontaminan pada proses fermentasi susu sering kali menyebabkan rusaknya produk akhir, hal ini disebabkan yeast memiliki sifat anti mikroba sehingga menghambat pertumbuhan bakteri dan mould (Roostita,2004). Kluyveromyces thermotolerans dan Kloeckera apiculata dilaporkan menunjukan aktivitas penghambatan pertumbuhan Lactobacillus plantarum (Bilinski,1985). Senyawa antimikrobial yeast yang telah diketahui berupa asam-asam organik (heksanoat, oktanoat, dan dekanoat) dan protein. Sacharomyces cerevisiae memproduksi beberapa protein yang memiliki sedikit sifat antimikroba (Roostita,2001). Yeast diketahui pula memiliki kemampuan proteolitik seperti Candida (Roostita dan Fleet,1996), sedangkan yang memproduksi protease ekstraseluler adalah Candida, Cryptococcus, Rhodotorula, Pichia, Hansenula, dan Metschnikowia (Fleet,1992). Penelitian ini dirancang untuk mengkarakterisasi dan mengoptimalkan isolat-isolat yeast yang potensial untuk produksi protease ekstraseluler serta senyawa antimikrobial dan selanjutnya kajian pemanfaatan senyawa anti mikroba sebagai agen biopreservasi bahan pangan. Isolasi yeast menggunakan media Malt Extract Agar (MEA) (Roostita,1993), karakterisasi aktivitas proteolitik pada MEA mengandung skim (Roostita,1993), aktivitas antimikroba pada Diagnostic Sensitivity Test Agar (Bilinski,et al,1985), sedangkan pemurnian protease ekstraseluler dan protein antimikrobial dengan pengendapan ammonium sulfat, dialisis, kromatografi filtrasi gel, penghitungan kadar protein dengan metode Bradford (1976), pengukuran aktivitas protease (Walter,1984), pengukuran berat molekul dengan SDS-PAGE dan Zymogram. Optimasi fermentasi pada sistem batch dengan mengukur parameter kinetika bioprosesnya.. Aktivitas senyawa antimikrobia sebagai biopreservasi bahan pangan hewani diukur dari aspek keamanan pangan, mutu fisik, dan mutu kimiawi.
                                                                                                                                     








SIFAT-SIFAT SEL KAPANG
Kapang adalah sejenis jamur dimana sangat membantu sekali pada proses pembuatan tempe. Kapang yang digunakan adalah kapang jenis rhizopus. Pada kapang tidak dijumpai adanya hifa dan spora (anonymous, 2004).Kapang ada yang mempunyai sifat mikoparasit, yaitu kemampuan untuk parasit bagi kapang lain. Sifat ini dimanfaatkan sebagai agen biokantral terhadap jenis-jenis kapang fitoplatogen, kapang ini bernama trichoderma harzianam (Diliello, 2002).Kapang sangat membantu dalam proses pembuatan tempe, kapang yang digunakan antar lain Rhizopus Oligisporius, Rhizopus Arrhizus dan Rhizopus stolonifer. Kapang dalam tempe mampu mencerna matriks antara sel-sel biji kedelai. Sementara enzim yang dihasilkan kapang selama fermentasi menimbulkan perubahan pada protein, lemak, dan karbohidrat (Stanier,2001).Semua kapang bersifat aerobic yaitu membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya. Kapang tumbuh pada kisaran pH 2-8,5 tapi pertumbuhannya akan lebih baik pada asam atau pH rendah. Kapang memproduksi enzim hidrolik. Misalnya amylase, pektinase, proteinase, dan lipase. Oleh karena itu, dapat tumbuh pada makanan-makanan yang mengandung pati, pectin, protein.
Kapang tumbuh pada kisaran pH 2-8,5 tapi pertumbuhannya akan lebih baik pada asam atau pH rendah Komponen ini disebut antibiotic misalnya penisilin yang diproduksi oleh penicillium chrysagenum dan dan lipid. Kapang mengeluarkan kamponen yang dapat menghambat organisme lainnya. Komponen ini disebut antibiotic misalnya penisilin yang diproduksi oleh penicillium chrysagenum dan clavosin yang diproduksi oleh Aspergillus Clavatus ( Fardias, 1992).
                                             
Berdasarkan hasil praktikum diatas di dapatkan bahwa ada beberapa media yang terkontaminasi dengan bakteri,karena pada beberapa petri ditemukan berkembangya bakteri yang koloninya lebih banyak dibandihngkan dengan koloni kapang.



















BAB IV PENUTUP

A,KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya(seperti kapang). Salah satu media yang dapat digunakan untuk penumbuhan kapang adalah PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.Semua kapang bersifat aerobic yaitu membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya. Kapang tumbuh pada kisaran pH 2-8,5 tapi pertumbuhannya akan lebih baik pada asam atau pH rendah. Kapang memproduksi enzim hidrolik. Misalnya amylase, pektinase, proteinase, dan lipase. Oleh karena itu, dapat tumbuh pada makanan-makanan yang mengandung pati, pectin, protein.
Kapang tumbuh pada kisaran pH 2-8,5 tapi pertumbuhannya akan lebih baik pada asam atau pH rendah Komponen ini disebut antibiotic misalnya penisilin yang diproduksi oleh penicillium chrysagenum dan dan lipid. Kapang mengeluarkan kamponen yang dapat menghambat organisme lainnya. Komponen ini disebut antibiotic misalnya penisilin yang diproduksi oleh penicillium chrysagenum dan clavosin yang diproduksi oleh Aspergillus Clavatus ( Fardias, 1992).



















DAFTAR PUSTAKA

*      ANONIMOUS.2011.KAPANG.
                                                                                               
*      ANONIMOUS.2011.KAPANG.
                                                                                                           
*      ANONIMOUS.2011.MEDIUM PERTUMBUHAN MIKROBA.
             
*      ANONIMOUS.2011.MEDIUM PERTUMBUHAN MIKROBA.

*      ANONIMOUS.2011.MEDIUM PERTUMBUHAN MIKROBA.
*      http://pustaka.unpad.ac.id/archives/9318/         

*      ANONIMOUS.2011.MEDIUM PERTUMBUHAN MIKROBA.





                                                                                                                

                                                                                               






Tidak ada komentar:

Posting Komentar